Monday, March 2, 2009

Jenis - Jenis UPS


UPS (Uninterruptible Power Supply) alias Uninterruptible Power Source alias Uninterruptible Power System alias Continuous Power Supply (CPS) atau juga battery backup adalah alat power protection untuk menyuplai tenaga listrik temporer yang langsung memberi pasokan tenaga listrik ketika sumber tenaga listrik utama terhenti atau padam (contoh dari PLN), selain itu UPS juga memiliki beberapa fungsi tambahan lainnya. UPS biasanya dipakai untuk peralatan komputer, telekomunikasi atau peralatan lain yang membutuhkan tenaga listrik berkesinambungan (tak terputus) pada saat peralatan tersebut sedang digunakan dengan tujuan mencegah -misalnya- kehilangan data ataupun kerusakan sebagian/keseluruhan komponen dari alat berharga mahal sewaktu pasokan tenaga listrik utamanya mendadak terhenti.

UPS tidak mengakibatkan interupsi seperti genset (standby generator) artinya peralatan akan menerima pasokan tenaga listrik pengganti -ketika tenaga listrik utama terhenti- dari UPS saat itu juga (instantly) sehingga peralatan tetap berjalan secara normal, sedangkan generator akan mengakibatkan interupsi (contoh, komputer akan ter-restart) sekalipun pengaktifan generator dilakukan secara otomatis.

Pada awalnya harga UPS sangat mahal namun kini relatif terjangkau sehingga relatif telah banyak digunakan. Bila ditilik dari lokasi penggunaannya, secara umum UPS terbagi atas 3 jenis yaitu indoor UPS, outdoor UPS (biasa dipergunakan pada pemancar/BTU), dan internal UPS (lampu darurat). Disini hanya akan dibahas indoor UPS namun sebelum membahas jenis-jenis serta kelebihan dan kekurangannya sebaiknya kita mengenal lebih dahulu masalah umum yang biasa terjadi pada tenaga listrik karena hal ini erat hubungannya dengan kemampuan dari masing-masing jenis UPS yang berbeda, seperti yang diuraikan dibawah ini.

9 Masalah Umum Tenaga Listrik

1. Power Failure
Terputusnya pasokan tenaga listrik (padam listrik). Terputusnya pasokan tenaga listrik mengakibatkan peralatan listrik berhenti bekerja dan walau hanya sedetik hal tersebut sudah bisa memadamkan komputer. Jika ini terjadi, memori akan ter-reset termasuk file yang sedang dibuka dan lupa disimpan (save) akan hilang. Bahkan jika terjadi berulang-ulang juga dapat merusak komponen di dalam perangkat komputer ataupun produk elektronik lainnya, contohnya IC. Biaya perbaikan komponen ataupun pembelian yang baru bisa tinggi, belum lagi jika dihitung kerugian akibat data & produktifitas yang hilang dibandingkan jika mengeluarkan uang untuk perangkat UPS yang bisa mencegah hal tersebut.

2. Power Sags
Turunnya tegangan listrik (turun 80-85%) dalam waktu singkat (1 siklus/20 ms atau lebih), transient (short term) under-voltage. Biasanya disebabkan oleh penyalaan alat listrik yang membutuhkan tenaga hidup besar (contoh: AC dan pompa air) maupun pergantian sumber tenaga listrik utama (power main switching) contohnya dari PLN ke generator yang diaktifkan secara otomatis. Efek: hilangnya data dari memori, data errors, cahaya lampu berkedip, dan padamnya peralatan listrik (equipment shutoff).

3. Power Surge (High Voltage Spike/Peak)
Transient (short term) over-voltage alias naiknya tegangan listrik (diatas 110%) secara tiba-tiba dalam waktu singkat (1/2 siklus atau kurang) yang bahkan bisa mencapai 6.000 Volt! Biasanya disebabkan oleh sambaran petir yang dekat dari lokasi ataupun mematikan peralatan listrik berat (berdaya besar) yang sedang menyala. Efek: kehilangan data, kerusakan parah komponen, dan papan sirkuit terbakar (hangus).

4. Undervoltage (Brownout)
Turunnya tegangan listrik dalam kurun waktu relatif lama (steady lower voltage state). Bisa disebabkan oleh penggunaan listrik pada kapasitas mendekati maksimal pada suatu waktu, misalnya pada malam hari dimana pemakaian listrik perumahan relatif tinggi atau pada jam kerja mesin pabrik; ini disebabkan kapasitas dari generator PLN tidak mampu memenuhi kebutuhan listrik para pelanggan yang masing-masing serentak menggunakan tenaga listrik yang mendekati kapasitas maksimal. Efek: korupsi data pada komputer (data corruption), kehilangan data, komponen tak berfungsi (premature hardware failure), overheating bagi motor, dan perilaku alat listrik yang aneh/tak menentu.

5. Overvoltage
Naiknya tegangan listrik (diatas 110%) dalam kurun waktu relatif panjang (1 siklus atau lebih). Efek: langsung merusak peralatan listrik.

6. Electrical Line Noise
Gelombang frekuensi tinggi yang disebabkan gangguan dari gelombang radio/Radio Frequency
Interference (RFI) atau gangguan dari medan magnet listrik/ElectroMagnetic Interference (EMI) akibat dari pemancar, peralatan las, printer berkendali SCR, kilat, dll. Efek: kehilangan data, kerusakan hardware, atau berkurangnya usia pakai dari komponen elektronik alias menjadi tidak awet alias cepat rusak.
Noise didefinisikan sebagai sinyal acak (tak teratur), sporadis (hilang timbul) atau listrik multi-frekuensi (frekuensi listrik tak konstan) pada transmisi yang mengakibatkan sinyal (informasi) lebih sulit untuk diidentifikasi. Sedangkan Electrical Line Noise didefinisikan sebagai gangguan dari gelombang radio (RFI) atau dari medan magnet listrik (EMI) yang menimbulkan efek tak diinginkan, misalnya, pada sistem komputer. RFI dan EMI bisa disebabkan oleh motor listrik, relai, broadcast transmissions, radiasi microwave, dan peristiwa badai listrik di kejauhan. RFI, EMI dan masalah-masalah frekuensi lainnya dapat menyebabkan data error, data loss, storage loss, papan ketik terkunci (hang)/keyboard lockup, dan sistem terkunci/system lockup.

7. Frequency Variation
Suatu perubahan dalam stabilitas frekuensi alias terjadinya deviasi yang signifikan dari frekuensi nominal (50/60 Hz). Disebabkan oleh generator utama atau beberapa generator kecil tambahan yang loaded (saat diaktifkan) maupun unloaded (saat dimatikan). Efek: proses kerja (operasi) dari peralatan yang tak menentu/aneh/tak teratur, data loss, system crashes, kecepatan motor yang bertambah/berkurang, perangkat berazas waktu yang mendapatkan tambahan/pengurangan waktu, dan kerusakan peralatan.
Frekuensi didefinisikan sebagai pengulangan dari siklus yang diukur dalam Hz (Hertz). Di Indonesia frekuensi standar (stabil) dari tegangan listrik adalah 50 Hz (50 siklus dalam satu detik), sedangkan di Amerika 60 Hz.
Variasi frekuensi (Frequency Variation) adalah suatu perubahan dalam frekuensi yang besarnya lebih dari 5%, yaitu 3 Hz dari frekuensi standar yang 60 Hz. Variasi ini bisa ditimbulkan oleh erratic operation (operasi yang tak menentu/tak teratur) dari generator darurat (emergency generators) atau frekuensi tak stabil dari sumber daya listrik lainnya (power sources). Bagi peralatan elektronik yang sensitif hal ini bisa mengakibatkan data corruption, hard drive crash, keyboard lockup, dan program failure.

8. Switching Transient
Tegangan listrik yang turun seketika/instantaneous undervoltage (Notch) dalam kurun/durasi nanoseconds (nanodetik). Terjadinya lebih singkat daripada (High Voltage Spike) artinya mirip seperti gangguan listrik pada nomor 3 diatas namun ini lebih singkat, yaitu dalam durasi nanoseconds. Efek: terjadi erratic operation pada sebagian peralatan, memory loss, data error, data loss, dan component stress.
Switching Transients dianggap terjadi bila adanya kenaikan tegangan sampai 20.000 V dalam durasi 10 microseconds sampai 100 microseconds. Biasanya disebabkan oleh kesalahan/kelainan yang berakibat pada timbulnya percikan bunga api dan juga bisa disebabkan oleh terjadinya pelepasan muatan listrik statis (static discharge). Hal lain yang perlu diketahui yaitu gangguan akibat pengalihan (switching) utilitas (daya, voltase, dan frekuensi) yang terjadi pada sumber tenaga listrik yang dilakukan untuk mengatasi masalah jala listrik bisa terjadi beberapa kali dalam sehari. “Major power system switching disturbances initiated by the utilities to correct line problems may happen several times a day”.

9. Harmonic Distortion
Distorsi terhadap gelombang normal (Normal Waveform) yang dihasilkan oleh muatan non-linear seperti motor/penggerak dengan kecepatan bervariasi (variable speed motors and drives), switch mode power supplies, mesin fotokopi dan faksimil. Efek: communication errors, overheating (juga berimbas pada kabel dan sekring), dan hardware damage.
Harmonic Distortion didefinisikan sebagai timbulnya harmoni yang mengubah gelombang listrik AC (Alternating Current) dari simple sinusoidal ke complex waveform. Harmonic distortion dapat ditimbulkan oleh suatu muatan yang dibalikkan (diumpan balik/fed back) ke sumber listrik AC utama sehingga menyebabkan timbulnya masalah kelistrikan ke peralatan lainnya dalam satu sirkuit.

Jenis-jenis UPS

UPS Level 3
Penamaan “Level 3″ ini cukup unik karena hanya didasarkan dari kemampuannya yang dapat mengatasi gangguan dari nomor 1 sampai nomor 3 (Power Failure, Power Sags, dan Power Surge) seperti yang telah diuraikan pada “9 Masalah Umum Tenaga Listrik” diatas.

UPS Level 5
Dapat mengatasi gangguan sampai nomor 5 seperti yang telah diuraikan pada “9 Masalah Umum Tenaga Listrik” diatas.

UPS Level 9
Dapat mengatasi seluruh gangguan (dari nomor 1 sampai 9) seperti yang telah diuraikan pada “9 Masalah Umum Tenaga Listrik” diatas.

UPS Mana yang Cocok Bagi Anda?
Pendekatan terhadap power protection hanya berkisar pada “9 Masalah Umum Tenaga Listrik” (seperti yang diuraikan diatas) yang ada pada tiap lingkungan kerja apapun. Ada tiga jenis UPS (level 3, level 5, dan level 9) yang masing-masing memiliki efektifitas dan tingkat harga berbeda dimana pilihan akan bergantung pada keinginan seberapa tinggi kemampuannya dalam melindungi data penting maupun peratan elektronik yang dimiliki bila ditilik dari 9 masalah umum diatas.

Untuk memilih UPS yang paling tepat, pertama-tama tentukan tingkat proteksi yang Anda inginkan apakah hanya sampai level 3, 5 atau sampai level 9. Sudah jelas bahwa UPS Level 9 adalah yang ideal dan terbaik dari sisi kinerja (bukan dari sisi biaya), belilah jika Anda memiliki dana yang lebih dari cukup, selain itu jika peralatan yang hendak Anda lindungi adalah server -misalnya untuk layanan hosting- sudah seharusnya Anda memilih UPS Level 9 demi keamanan dari masalah kelistrikan karena server tersebut menyimpan/menangani data dari pelanggan hosting Anda. Jangankan power protection bahkan data backup saja sudah merupakan suatu keharusan bagi suatu usaha hosting profesional apalagi dari sisi power protection-nya. Walalupun hal ini menjadi kontroversi terutama dengan teknologi hardware yang digunakan oleh server pada bagian power-nya. Diluar itu ada juga mereka yang dikarenakan sudah memiliki kualitas jaringan listrik yang baik (apakah kualitas jaringan listrik PLN sudah baik?), keterbatasan dana atau karena menilai teknologi UPS Level 5 yang lebih efisien dari segi biaya total sehingga hanya membutuhkan UPS Level 5 atau bahkan hanya UPS Level 3 saja.

Karakteristik & Teknologi UPS Level 3
Berdisain standby atau offline. Seperti diketahui tipe ini ditujukan hanya untuk mengatasi masalah sederhana seperti pada nomor 1 - 3, sehingga harganya juga lebih rendah dan relatif terjangkau. Sumber tenaga listrik utama disalurkan ke UPS dan akan diteruskan ke konsumen (peralatan listrik) yang disambungkan ke UPS ini. Utilitas dari listrik utama yang diteruskan tersebut tidak akan diatur, artinya bilamana terjadi perubahan pada voltase maupun frekuensi pada tenaga listrik utama maka konsumen akan langsung menerima keadaan yang seperti itu. Namun bila perubahan voltase atau frekuensi terjadi secara drastis (misal karena tenaga dari listrik utama padam atau adanya kenaikan/penurunan voltase yang sangat drastis pada listrik utama) maka UPS barulah berfungsi dimana inverternya mengkonversi tenaga listrik DC yang diambil dari baterai UPS menjadi tenaga listrik AC yang kemudian disalurkan ke konsumen. Suplai tenaga listrik langsung diberikan dalam waktu kurang dari 4 milliseconds sejak terputusnya suplai tenaga listrik utama namun bisa juga mencapai 25 milliseconds tergantung berapa lama waktu yang diperlukan oleh UPS ini dalam mendeteksi terjadinya perubahan drastis voltase.

Bagaimana mengetahui UPS saya adalah level 3?
Istilah yang biasa digunakan untuk UPS ini adalah Stand-By UPS (SBS=StandBy Supply), Offline UPS atau Back-up UPS (Back-UPS). Kebanyakan model UPS tipe ini tidak memberikan pure sinewave (gelombang sinus murni) tapi stepped approximation to a sinewave seperti square wave, modified square wave atau quasi-sinewave. Pada kebanyakan kasus peralatan listrik terlihat seperti beroperasi secara normal ketika menerima pasokan tenaga listrik cadangan dari UPS Level 3 dengan gelombang yang tidak pure sinewave namun dalam jangka panjang bisa merusak peralatan listrik! Sehingga UPS Level 3 ini cocok untuk daerah yang tidak sering terjadi gangguan listrik (where minimal protection is needed) dan bukan untuk digunakan sebagai pasokan tenaga cadangan dalam jangka panjang. Atau sebaiknya pilihlah UPS Level 3 yang spesifikasinya nyata-nyata telah menyebutkan bahwa UPS tersebut memiliki inverter dengan keluaran yang pure/true sinewave. Hal ini harus diingat benar!

Durasi UPS untuk memasok daya listrik (runtime) terbatas sangat bergantung pada kapasitas baterai UPS (kebanyakan 3 - 8 menit pada kapasitas penuh). Selain itu pada kebanyakan kasus, terjadi delay sekitar 3-5 milliseconds saat transfer ke baterai. Harganya berkisar dari $50-$300 tergantung merk dan runtime (lamanya UPS dapat memasok daya pada beban penuh, ini sangat bergantung pada kapasitas baterai yang digunakan). Kapasitas berkisar dari 350 - 1500 VA (Volt Ampere).

Penggunaan berjenis apa yang cocok dengan UPS Level 3?
Yang paling umum adalah komputer rumah (PC Desktop), work station, dan peralatan elektronik sederhana (tidak penting/non-kritis) lainnya.
Kelebihan: harga relatif murah dan baterai UPS lebih awet (dibandingkan UPS Level 5).
Kekurangan: hanya bisa mengatasi 3 masalah sederhana saja yaitu Power Failure, Power Sags, dan Power Surge.

Karakteristik & Teknologi UPS Level 5
Berteknologi line-interactive dan memberikan power protection menengah (sampai nomor 5 seperti yang telah diuraikan pada “9 Masalah Umum Tenaga Listrik” diatas) dengan tingkat harga yang juga menengah. Desainnya menawarkan pengaturan minim (rendah) terhadap voltase (low-grade voltage) yang diterima dengan cara menaik-turunkan voltase yang diterima dari tegangan listrik utama sebelum disalurkan ke konsumen. Selama terjadinya perubahan voltase ini, UPS menggunakan baterai untuk pengaturannya.
Walaupun UPS Level 5 sudah melakukan pengaturan pada voltase (tidak seperti standby UPS/level 3) namun konsekuensinya usia baterai menjadi lebih pendek, artinya baterai dikorbankan demi kualitas voltase. Jumlah transfer dari dan ke baterai oleh UPS Level 5 ini melebihi UPS Level 9 yaitu 10 berbanding 1 yaitu pada saat terjadinya Undervoltage dan Overvoltage.

Bagaimana mengetahui UPS saya adalah level 5?
Istilah yang biasa digunakan untuk UPS ini adalah Line-interactive atau Smart-UPS. Beberapa merek seperti APC mungkin menggunakan istilah Smart-UPS baik untuk Line-interactive UPS (level 5) maupun On-line UPS (level 9). Jadi jangan terlalu terpaku oleh istilah Smart-UPS ini namun pastikan lebih dahulu membaca spesifikasinya, apakah Line-interactive UPS atau On-line UPS.

Kebanyakan model dari UPS Level 5 memberikan pure sinewave (gelombang sinus murni). Beberapa model bahkan menawarkan durasi tambahan dengan menyediakan baterai tambahan, baik yang internal yaitu menggunakan 2 baterai maupun yang eksternal yaitu menyediakan jack/terminal untuk baterai tambahan dari luar case UPS. Selain itu pada kebanyakan kasus, terjadi delay sekitar 3-5 milliseconds saat transfer ke baterai.
Harganya berkisar dari $150 - $5.000 tergantung merk dan runtime (lamanya UPS dapat memasok daya pada beban penuh, ini sangat bergantung pada kapasitas baterai yang digunakan). Kapasitas berkisar dari 500 - 5000 VA (Volt Ampere).
Penggunaan berjenis apa yang cocok dengan UPS Level 5?
Yang paling umum adalah komputer rumah (PC Desktop) dan work station pada lingkungan dengan sumber tenaga listrik utama yang buruk (seperti PLN yang sering “byar pet”), server yang terpasang pada lingkungan dengan sumber tenaga listrik utama yang sudah baik atau server yang tidak penting fungsinya, dan peralatan elektronik sederhana (tidak penting/non-kritis) lainnya.

Kelebihan: kebanyakan model sudah menghasilkan gelombang sinus murni dan bisa mengatasi penurunan/kenaikan voltase dalam durasi yang relatif lama (Undervoltage dan Overvoltage), lebih efisien dari segi biaya total.
Kekurangan: baterai tidak awet baik dibandingkan UPS Level 3 maupun UPS Level 9, terutama bila Undervoltage/Overvoltage sering terjadi.
Catatan: Saat ini sudah ada Line-interactive UPS (level 5) yang dapat mengatasi masalah Under/Over Voltage tanpa membutuhkan bantuan dari baterai sehingga baterai yang dipakai UPS tersebut lebih awet.

Karakteristik & Teknologi UPS Level 9
Didesain untuk mengatasi seluruh masalah umum yang terjadi pada tenaga listrik sehingga dapat memberikan perlindungan yang menyeluruh. Online-UPS ini mampu memberikan proteksi terhadap semua masalah tersebut dengan cara menggunakan inverter secara berkesinambungan yang menghasilkan tenaga listrik baru (regulated AC) yang bersih sehingga konsumen diisolasi/dihindari dari seluruh masalah tenaga listrik yang ada. Karena kemampuannya ini UPS Level 9 biasa dijuluki sebagai power conditioner dan line conditioner.
Online-UPS menggunakan metode double conversion yaitu input AC yang diterima dikonversikan lebih dahulu ke DC (rectified) sembari diatur (regulated) untuk kemudian dilewatkan ke baterai atau hanya rangkaian baterai lalu dikonversikan oleh inverter kembali ke AC yang akhirnya bisa digunakan oleh konsumen. Kunci dari kualitas listrik yang dihasilkan selain karena pengaturan yang dilakukan oleh rectifier juga karena inverternya yang bisa menghasilkan pure sinewave.

UPS Level 9 yang mampu melindungi peralatan elektronik dari harmonic distortion ini sangat dianjurkan bagi peralatan elektronik penting (critical applications) yang hanya bisa menerima distorsi harmoni maksimal 5%, dimana nilai ini memang telah disebutkan pada petunjuk instalasi (installation guides) dan disyaratkan oleh pabrikan komputer besar.
Keawetan baterai adalah salah satu faktor penting pada UPS Level 9 dimana penggunaan baterai lebih sedikit daripada teknologi UPS lainnya sehingga masa pakai baterai lebih lama alias lebih awet atau tahan lama. Namun karena penggunaan rectifier dan inverter yang terus menerus maka terjadi panas pada komponen dalam rangkaian on-line UPS sehingga disini yang dikorbankan adalah keawetan dari komponen elektronika di dalam UPS. Selain itu UPS tipe ini akan selalu menyedot tenaga listrik utama yang besarnya bergantung pada tingkat efisiensi UPS, jadi disini ada biaya listrik tambahan yang terpakai oleh UPS walau relatif keil tapi jika UPS Level 9 digunakan oleh suatu perusahaan maka total biaya bisa signifikan. Kembali ke panas yang dihasilkan, untuk menguranginya maka dibutuhkan suatu sistem pendingin tersendiri dan ini saja sudah membutuhkan biaya tambahan lainnya. Perlu diingat sekali lagi biaya total tidak akan signifikan jika hanya menggunakan satu UPS Level 9 namun baru terasa jika menggunakan banyak UPS Level 9, contoh pada suatu data center.

Bagaimana mengetahui UPS saya adalah level 9?
Istilah yang biasa digunakan untuk UPS ini adalah On-Line, Double Conversion atau “Smart-UPS”. Beberapa merek seperti APC bisa menggunakan istilah Smart-UPS baik untuk Line-interactive UPS (level 5) maupun On-line UPS (level 9). Jadi jangan terlalu terpaku oleh istilah Smart-UPS ini, namun -sekali lagi- pastikan lebih dahulu membaca spesifikasinya, apakah Line-interactive UPS atau On-line UPS.
Hampir semua model memberikan pure sinewave (gelombang sinus murni). Kebanyakan model menawarkan durasi tambahan dengan menyediakan baterai tambahan.
Harganya berkisar dari $500 - $30.000 untuk UPS fase tunggal (single phase UPS) tergantung merek dan runtime (lamanya UPS dapat memasok daya pada beban penuh, ini sangat bergantung pada kapasitas baterai yang digunakan). Kapasitas berkisar dari 500 - 20.000 VA (Volt Ampere). Sedangkan harga untuk UPS fase tiga (three phase UPS) adalah $20.000 atau lebih dan kapasitasnya dari 10 - 500 KVA (Kilo Volt Ampere).

Penggunaan berjenis apa yang cocok dengan UPS Level 5?
Yang paling umum adalah peralatan elektronik penting seperti server dan peralatan-peralatan elektronik yang mahal.
Kelebihan: sudah mengatasi seluruh gangguan pada tenaga listrik, baterai sangat awet karena penggunaanya diminimalkan, dan adanya Power Factor Correction pada rectifier.
Kekurangan: harganya sangat mahal dan tingkat panas dari UPS yang relatif lebih tinggi daripada UPS pada level lainnya (saat tenaga listrik utama yang masih tersedia).

Saran
- Jika hendak memproteksi peralan elektronik yang sensitif sebaiknya gunakanlah UPS Level 9 namun jika dana tidak mencukupi pilihlah UPS Level 5 (sudah line-interactive), walaupun usia baterai dikorbankan tapi baterai tetap bisa bertahan lebih dari 1 tahun, jadi maksud dikorbankan disini adalah usianya lebih pendek dari semestinya namun bukannya sangat pendek sehingga harus diganti dalam waktu singkat. Lagipula pengorbanan itu hanya terjadi bila sering mengalami under/over voltage, jika tidak maka baterai sama awetnya dengan UPS level lainnya. Hal lainnya lagi adalah baterai UPS (aki kering) bisa digantikan dengan aki basah dengan Ampere yang sama (sudah saya praktekkan dengan menggunakan aki basah Yuasa 7 Ampere) karena aki basah lebih murah namun tentu saja terpaksa aki tsb. harus diletakkan diluar casing UPS.
- Amat sangat disarankan untuk menggunakan UPS yang memberikan gelombang sinus murni (pure/true sinewave) saat listrik dipasok dari baterai UPS bahkan inverter dari UPS Level 3 juga sudah ada yang memberikan pure sinewave.
- Sebaiknya pilihlah UPS yang juga telah menyediakan jack (RJ-45) untuk line telepon yang melindunginya dari petir, sehingga modem/fax tidak akan rusak jika petir sampai menyambar jaringan kabel telepon.
- Sebaiknya pilihlah UPS yang bisa dikoneksikan dengan komputer (memiliki port RS-232, USB, dll.) sehingga bila baterai UPS telah mencapai batas minimal yang diperkenankan maka UPS secara otomatis akan mematikan komputer sebelum tenaga baterainya benar-benar habis.

Ibnu, 13 Feb 2008.

UPS, jenis UPS, indoor UPS, teknologi UPS, definisi UPS, kelebihan UPS, kekurangan UPS

Comments :

0 komentar to “Jenis - Jenis UPS”

Post a Comment

Blog Archive

Followers

 

Copyright © 2009 by General Affair