Showing posts with label AC. Show all posts
Showing posts with label AC. Show all posts

Tuesday, June 9, 2009

Refrigerant Musicool HidroCarbon (HC)



Seperti yg kita ketahui sekarang ini banyak sekali isu-isu krisis yang melanda negeri kita ini, mulai dari perubahan iklim yang tidak menentu, ROB di sepanjang Pantai Utara Jawa, banjir, krisis listrik, Air dan BBM. Saya ingin membahas hal tersebut dari salah satu penyebabnya , yaitu CFC, HFC dan HCFC (C-Chloro, F-Fluor, C-Carbon, H-Hydro) atau disini biasa dikenal dengan istilah FREON (Syntetic Refrigerant). Chlor adalah gas yang merusak lapisan ozon sedangkan Fluor adalah gas yang menimbulkan efek rumah kaca. Global warming potential (GWP) gas Fluor dari freon adalah 510, artinya freon dapat mengakibatkan pemanasan global 510 kali lebih berbahaya dibanding CO2, sedangkan Atsmosfir Life Time (ALT) dari freon adalah 15, artinya freon akan bertahan di atsmosfir selama 15 tahun sebelum akhirnya terurai.

Sudah saatnya kita sekarang mengurangi penggunaan CFC,HFC dan HCFC dalam mesin-mesin pendingin kita, khususnya untuk Gedung-gedung bertingkat, perkantoran, mal dan industri. Sekarang ini sudah ada bahan pendingin alternatif pengganti freon yaitu Hydrocarbon Refrigerant (Natural Refrigerant). Merek dan jenis HC yang beredar di Indonesia cukup banyak, seperti Musicool, Hychill, Safe, Duracool, Hycool, dll. HC yang saya bahas disini adalah Musicool, karena Musicool adalah produk dalam negeri, salah satu produk Pertamina yang dibuat di Unit Pengolahan III, Plaju, Sumsel di tepi sungai Musi.

Musicool adalah refrigerant dengan bahan dasar hydrocarbon alam dan termasuk dalam kelompok refrigerant ramah lingkungan, dirancang sebagai alternatif pengganti freon yang merupakan refrigerant sintetic kelompok halokarbon; CFC R-12, HCFC R-22 dan HFC R-134a yang masih memliki potensi merusak alam.

Musicool telah memenuhi persyaratan teknis sebagai refrigerant yaitu meliputi aspek sifat fisika dan termodinamika, diagram tekanan versus suhu serta uji kinerja pada siklus refrigerasi. Hasil pengujian menunjukan bahwa dengan beban pendingin yang sama, MUSICOOL memiliki keunggulan-keunggulan dibandingkan dengan refrigerant sintetic. diantaranya beberapa parameter memberikan indikasi data lebih kecil, seperti kerapatan bahan (density), rasio tekanan kondensasiterhadap evaporasi dan nilai viskositasnya, sedangkan beberapa parameter lain memberikan indikasi data lebih besar, seperti efek refrigeras, COP, kalor laten dan konduktivitas bahan.

KEUNGGULAN PRODUK

  1. Ramah Lingkungan dan Nyaman, MUSICOOL tidak beracun, tidak membentuk gum, nyaman dan pelepasannya ke alam bebas tidak akan merusak lapisan ozon dan tidak menimbulkan efek pemanasan global.
  2. Hemat Listrik/Energi, MUSICOOL mempunyai sifat termodinamika yang lebih baik sehingga dapat menghemat pemakaian listrik/energy hingga 25% dibanding dengan refrigerant fluorocarbon pada kapasitas mesin pendingin yang sama.
  3. Lebih Irit, MUSICOOL memiliki sifat kerapatan yang rendah sehingga hanya memerlukan sekitar 30% dari penggunaan refrigerany fluorocarbon pada kapasitas mesin pendingin yang sama.
  4. Pengganti Untuk Semua, MUSICOOL dapat menggantikan refrigerant yang digunakan selama ini tanpa mengubah atau mengganti komponen maupun pelumas.
  5. Memenuhi Persyaratan International, Musicool memenuhi baku mutu internasional dalam pemakaian maupun implikasi yang menyertainya.
Dengan mengganti bahan pendingin mesin AC kita dengan Hydrocarbon, berarti ada beberapa isu yang terselesaikan, yaitu: kerusakan lapisan ozon, pemanasan global dan penghematan listrik/energy.

MUSICOOL SEBAGAI REFRIGERANT ALTERNATIF

  • Memiliki Sifat Fisika dan Thermodinamika yang lebih baik
  • Sangat ramah lingkungan, tidak merusak lapisan Ozon dan tidak menimbulkan Efek Rumah Kaca
  • Familiar dengan kehidupan manusia
  • Kompatible terhadap semua mesin pendingin yang biasa menggunakan Refrigeran Sintetis
  • Tidak merusak komponen Mesin AC
  • Tidak perlu penggantian komponen peralatan AC
  • Produk dalam negeri (Pertamina), bahan baku banyak, Supply terjamin, serta Backup teknis tersedia
Aspek Ekonomis Musicool

Refrigerant Sintetis (Freon)

Sebagai akibat dari kelemahan teknis sebagaimana disebutkan diatas, maka di lihat dari sisi ekonomis, pemakaian refrigerant sintetis Freon menagkibatkan kerugian, antara lain :
  • Pemakaian refrigerant lebih banyak -> biaya pemeliharaan (maintenance cost) menjadi tinggi
  • Kerja kompresor lebih berat -> kompresor cepat rusak -> biaya pemeliharaan (maintenance cost) menjadi tinggi
  • Kerja komproser berat -> umur peralatan lebih pendek -> Biaya Penyusutan lebih besar -> replacement lebih cepat -> cashflow terganggu
  • Pemakaian energi (listrik/bahan bakar) lebih banyak -> Biaya Listrik/bahan bakar tinggi -> Biaya operasional tinggi
MUSICOOL Refrigerant

Dengan keunggulan teknis yang dimiliki oleh refrigerant Musicool, maka effeknya terhadap aspek ekonomis cukup besar :

  • Konsumsi tenaga listrik lebih rendah (turun hingga 25%) -> Biaya pemakaian listrik secara otomatis turun dengan angka yang sama
  • Kerja kompresor lebih ringan -> Biaya pemeliharaan (Maintenance Cost) lebih kecil
  • Umur pemakaian (life time) lebih lama -> Biaya pemeliharaan lebih kecil -> Biaya
  • Penyusutan Aktiva lebih kecil -> Replacement lebih lama -> Cash flow menjadi longgar
  • Bobot refrigerant yang terpakai lebih ringan (hanya 30%-40% dari bobot refrigerant sintetis), maka biaya pemakaian bahan pendingin menjadi lebih rendah

Aspek Teknis Musicool

Refrigerant Sintetis (Freon)

Dilihat dari Sifat Fisika dan Thermodinamika, refrigerant jenis sintetis memiliki beberapa kelemahan teknis yang berpengaruh pada kerugian secara ekonomis, antara lain :


  • Kerapatan (density) dan kekentalan (viscosity) yang cukup tinggi -> menyebabkan Berat Jenis menjadi tinggi.
  • Berat Jenis yang tinggi berpengaruh terhadap :
  1. Berat (bobot) refrigerant -> menjadi tinggi
  2. Pemakaian refrigerant lebih banyak
  3. Kerja kompresor menjadi lebih berat
  4. Pemakaian energi (listrik/bahan bakar) lebih banyak
  • Calor Laten yang rendah -> berpengaruh terhadap effek pendinginan
  1. Proses pendinginan lebih lambat
  2. Temperature pada evaporator (udara keluar) relatif kurang dingin

MUSICOOL Refrigerant


Keunggulan Musicool secara teknis adalah merupakan kebalikan dari kelemahan teknis yang dimiliki oleh refrigerant sintetis Freon.
Dari Sifat Fisika dan Thermodinamika yang dimilikinya, maka refrigerant alamiah Musicool mempunyai kelebihan dibandingkan dengan refrigerant sintetis Freon, yaitu :

  • Merupakan refrigerant alternatif pengganti refrigerant sintetis
  • Mudah ditangani karena mempunyai tekanan kerja yang sama dengan refrigerant sintetis
  • Dengan kerapatan (density) dan kekentalan (viscosity) yang lebih kecil, maka :

  • Berat Jenis lebih kecil -> Berat (bobot) refrigerant lebih kecil
  • Kerja kompresor lebih ringan
  • Pemakaian energi (listrik) untuk menggerakan kompresor lebih kecil
  • Karena kerja kompresor lebih ringan, maka umur pemakaian menjadi lebih lama

  • Dengan sifat thermodinamika yang lebih baik, maka Effek refrigerasi menjadi
    lebih baik :
  • Proses pendinginan lebih cepat
  • Temperatur udara keluaran pada evaporator lebih rendah/dingin

Keunggulan teknis tersebut diatas berakibat positif pada aspek ekonomi/financial.

Musicool Refrigerant Hydrocarbon juga sudah mengikuti prosedur keamanan dan keselamatan pada :

  • British Standard/BS 4434 : 1995 safety and environmental aspect in the design, construction and installation of refrigerating system and appliances.
  • AS/NZS-1677 : refrigeration and air Conditioning safety for the use of all refrigerant, including hidrocarbons.
  • Standar Nasional Indonesia (SNI)
  • SNI 06-6500-2000 : Aturan Keamanan Penggunaan Refrigerant pada Instalasi
    Tetap.
  • SNI 06-6511-2000 : Pedoman Keamanan Pengisian, Penyimpanan dan Transportasi
    Refrigerant Hidrokarbon.
  • SNI 06-6512-2000 : Pedoman Praktis Pemakaian Refrigerant Hidrokarbon Pada
    mesin Tata Udara Kendaraan Bermotor.


sumber : http://www.globalindoprima.com/
READ MORE - Refrigerant Musicool HidroCarbon (HC)

Hydrocarbon Refrigerant - Bahan Pendingin Hidrokarbon


Synthetic Refrigerant, seperti :

- Chloro Fluoro Carbon, dikenal dengan CFC
- Hydro Chloro Fluoro Carbon, dikenal dengan HCFC
- Hydro Fluoro Carbon, dikenal dengan HFC
yang di Indonesia lebih familiar dengan nama Freon. Freon sudah diaplikasikan di Indonesia selama lebih dari 70 tahun. Yang ternyata kemudian ditemukan bahwa dari ketiga jenis gas ini mempunyai kelemahan, baik secara teknik, lingkungan dan ekonomi, dan yang paling penting dari semua itu, refrigeran sintetic sangat membahayakan mahluk hidup baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.
Pemerintah Indonesia telah melarang dan membatasi penggunaan ketiga jenis refrigeran ini, yang, yang secara praktek dimulai dari tahun 2007. Akibat adanya peraturan baru ini, maka harus ada alternatif pengganti refrigeran yang ramah lingkungan, maka dibuatlah refrigeran alami yang ramah lingkungan, yaitu Hydrocarbon Refrigerant.
Hydrocarbon Refrigerant dibuat untuk menggantikan refrigeran-refrigeran lain yang sangat merusak lingkungan.


HC-12® - diproduksi sebagai pengganti refrigerant CFC R12 yang merusak ozon dan refrigeran HFC R134a yang meagakibatkan pemanasan global.
MC-134® - diproduksi sebagai penganti bahan pendingin HFC R134a yang masih menimbulkan Pemanasan Global
HC-22® - diproduksi sebagai pengganti refrigerant HCFC R22 yang merusak ozon.
HC-600® - diproduksi sebagai pengganti refrigerant CFC R600 yang merusak ozon.

MENGAPA HARUS HYDROCARBON REFRIGERANT

Harga energi yang berasal dari BBM dan Listrik, akan terus meningkat sejalan dengan semakin langkanya sumber energi yang berasal dari minyak bumi (tak terbarukan).
Selain mengupayakan mencari sumber energi baru (diversifikasi) maka sumber energi yang ada perlu dihemat melalui program penghematan energi (konservasi energi).
Perubahan iklim global yang berdampak pada tatanan kehidupan dipermukaan bumi yang dipengaruhi oleh perubahan struktur lapisan ozon & efek rumah kaca di atmosfir yang disebabkan oleh bahan-bahan yang dilepas dari bumi.
Kepedulian Lingkungan & Energi telah menjadi perhatian global dalam perumusan berbagai kebijakan pembangunan di setiap Negara, termasuk di Indonesia.
Dan salah satu bahan-bahan yang meyebababkan hal tersebut adalah terlalu banyaknya penggunaan meningkatnya syntetic refrigerant atau bahan pendingin buatan, yaitu bahan pendingin/refrigerant yang mengandung H (Hidro), C (Chloro), F (Fluoro) dan C (Carbon) atau lebih dikenal dengan HCFC dan CFC dan di Indonesia lebih dikenal dengan istilah Freon (R-12, R22, R134a).

Bahan Pendingin yang mengandung Fluor (Freon)

1. R-12, CFC (Chloro Fluoro Carbon)
Refrigerator (Kulkas)
Water Dispenser
AC Mobil (<>

2. R-22, HCFC (Hidro Chloro Fluoro Carbon)
AC Ruangan/Gedung (AC Split, AC Window)
AC Sentral/Chiller

3. R-134a, HFC (Hidro Fluoro Carbon)
Refrigerator (Kulkas)
Water Dispenser
AC Mobil (<>
AC Central/Chiller

Kelemahan bahan Pendingin Sintetis (CFC, HFC, HCFC)

1. CFC – R12 dan HCFC – R22
Merusak Lapisan Ozon
Menimbulkan Pemanasan Global
Beracun

2. HFC – R134a
Menimbulkan Pemanasan Global
Beracun

Apa yang Dilakukan Untuk Mengurangi Pemanasan Global dan Efek Rumah Kaca
Tidak menggunakan bahan pendingin sintetis pada peralatan pendingin (AC, Kulkas, dll) di rumah tangga.
Menggunakan bahan pendingin alternative pengganti yang ramah lingkungan, dan di pasaran sudah tersedia bhan pendingin hydrocarbon, baik produk dalam negeri (Pertamina) ataupun import.

PERKEMBANGAN KEBIJAKAN PEMERINTAH

1. Di Bidang Energi


Inpres No. 10 / 2005 tentang penghematan energi
  • Peraturan Menteri ESDM No. 031 / 2005 tentang tata cara pelaksanaan penghematan energi.
  • 2. Penghapusan Bahan Perusak Ozon (BPO) & Gas Rumah Kaca (GRK)


    • Keppres RI No. 23 / 1992 (mengenai perlindungan lapisan ozon)

    • UU No. 17 / 2004 (mengenai Pemanasan Global)
    3. Pengutamaan penggunaan produk dalam negeri


    • Nota Nesepakatan antara Menteri Perindustrian & Menteri Negara BUMN No. 581/MBU/2005

    • Surat edaran Meneg BUMN kepada Direksi BUMN hal penggunaan produk lokal
    DIBIDANG ENERGI


    • Inpres No. 10 / 10 Juli 2005 & Inpres No. 02 Tahun 2008, Tentang Penghematan Energi
      Penghematan pendingin ruangan (AC) di gedung perkantoran dan/atau bangunan yang dikelola pemerintah, pemerintah daerah, BUMN dan BUMD,

    • Peraturan Menteri ESDM No. 0031/ 22 Juli 2005 → Tentang Tata Cara Penghematan Energi yang terkait dengan AC a.l :
      Pengaturan setting temperatur AC dan waktu pengoperasian
      Penggunaan produk dan teknologi hemat energi

    • Peraturan pemerintah No. 36 tahun 2005, tentang pengaturan pelaksanaan UU No. 28 tahun 2002, tentang “Bangunan Gedung”, tgl 10 September 2005.
    DIBIDANG LINGKUNGAN HIDUP


    Keputusan Presiden RI No. 23 tahun 1992, ditindaklanjuti dengan
  • SK Memperindag RI No. 110/MPP/Kep/1/1998

  • SK Memperindag RI No. 111/MPP/Kep/1/1998, tentang Batas penggunaan CFC/Freon : 2007

  • UU RI No. 17 / 2004, tentang perubahan iklim termasuk pembatasan Emisi gas rumah kaca.

  • Peraturan Presiden RI No. 33 tahun 2005, Beijing Amandment, pengendalian produksi dan perdagangan HCFC
  • DIBIDANG PENGUTAMAAN PRODUK DALAM NEGERI


    • Surat Edaran Menteri Negara BUMN kepada Direksi BUMN No. SE-02/BBU/2006 tgl 23 Januari 2006, Perusahaan BUMN & Anak perusahaan dilingkungan BUMN mengutamakan produk dalam negeri

    • Nota kesepakatan antara Menteri Perindustrian dan Menteri Negara BUMN No. 522/M-IND/12/2005 dan No. 581/MBU/2005 tanggal 28 Desember 2005, Pengutamaan penggunaan produk dalam negeri

    sumber : http://globalindoprima.blogspot.com
    READ MORE - Hydrocarbon Refrigerant - Bahan Pendingin Hidrokarbon

    Refrigerant Blossom HidroCarbon (HC)


    Apa itu Refrigerant “ Blossom “?
    Refrigerant “Blossom” adalah refrigerant ( bahan pendingin ) jenis HidroCarbon (HC) pengganti refrigerant konventional “freon” ( CFC/ HCFC/ HFC ), yang ramah lingkungan, hemat energi dibandingkan dengan freon yang digantikannya.

    Apa keuntungan menggunakan Refrigerant “ Blossom “ pada peralatan pendingin/ AC ruangan/ AC mobil?

    1. Dapat menurunkan konsumsi tenaga listrik/ mesin hingga 25%.
    Mengapa konsumsi/ pemakaian tenaga listrik/ mesin bisa turun ? Karena Refrigerant Blossom memiliki berat jenis (BJ) lebih ringan dibandingkan freon (hanya 40% dari BJ freon), karena kerapatan maupun viskositas cairan jenuh dan uap jenuh dari refrigerant Hidrocarbon (HC) lebih kecil dari pada freon, sehingga tenaga yang digunakan untuk menggerakkan kompresorpun lebih kecil.

    2. Tidak perlu penambahan dan atau penggantian sparepart (komponen).
    Mengapa tidak memerlukan penggantian komponen/ oli? Karena sifat fisikanya, refrigerant Blossom sudah sesuai dan familiar dengan konstruksi, komponen maupun oli dari mesin yang biasa menggunakan refrigerant freon.

    3. Kerja kompresor lebih ringan, sehingga kompresor lebih awet dan khusus pada AC mobil membuat kerja mesin tidak terlalu berat.
    Mengapa kerja kompresor lebih ringan? Karena refrigerant Blossom yang digunakan lebih ringan, maka kerja kompresor menjadi lebih ringan pula, sehingga umur pemakaian (life time) kompresor lebih lama.

    4. Effek pendinginan lebih baik.
    Mengapa effek pendinginan lebih baik? Kalor laten penguapan pada NBP (normal boiling point) dari refrigerant Blossom lebih besar dari refrigerant freon, sehingga pengambilan panas pada saat penguapan lebih cepat. Bagaimana dengan kualitas (hasil) pendinginan yang dicapai ? Hasil pendinginan yang dicapai minimal sama bahkan lebih baik dari freon, karena sifat fisika dan termodinamika refrigerant Blossom lebih baik dari freon.

    5. Ramah lingkungan.
    Mengapa Refrigerant Blossom ramah lingkungan? Karena refrigerant Blossom sangat alamiah, hanya terdiri dari unsur Hidrogen ( H ) dan Carbon ( C ), yang sangat mudah bersenyawa dengan udara.

    Refrigerant “BLOSSOM” menghemat Rp 21.535.000,- per tahun, sekitar 20%.
    Biaya listrik yang dihemat sebesar Rp. 21,5 juta per tahun per 100 unit AC dengan kapasitas masing-masing 1 PK ,dengan jam operasional AC masing-masing 8 jam per hari.


    Refrigerant Blossom memberikan garansi

    Sebagai jaminan akan kualitas produk “BLOSSOM”, kami memberikan garansi sbb:

    * Garansi penghematan diatas 15%
    * Garansi kualitas pendinginan ( cooling capacity ) lebih baik atau minimum sama dengan sebelumnya

    Dengan “BLOSSOM” umur compressor lebih panjang
    Secara teori “BLOSOM” yang memiliki berat jenis hanya 30% dibandingkan dengan bahan pendingin konvensional ( Freon ) maka kerja compressor akan lebih ringan dibandingkan sebelumnya yang tentunya dampak dari hal tersebut akan menyebabkan:

    * Hemat energy karena kerja motor menjadi ringan
    * Karena kerja compressor yang ringan maka secara teori usia pakai compressor akan lebih panjang

    Keunggulan-keunggulan “BLOSSOM”:
    Blossom sebagai bahan pendingin alternative telah memenuhi persyaratan teknis sebagai refrigerant . adapun persyaratan teknis yang dimaksud adalah aspek sifat Fisika dan thermodinamika, diagram tekanan versus suhu serta uji kinerja pada refrigerasi. Dari hasil uji teknis menunjukkan bahwa Blossom memiliki keunggulan-keunggulan dibandingkan dengan refrigerant sistetis sbb:

    + Beberapa parameter memberikan indikasi data lebih kecil, seperti :

    * Kerapatan bahan ( density ) lebih kecil vs refrigerant sintetis
    * Rasio tekanan kondensasi terhadap evaporasi lebih kecil vs refrigerant sintetis
    * Nilai viskositas lebih kecil vs refrigerant sintetis

    + Beberapa parameter memberikan indikasi data lebih Besar, seperti:

    * Efek Refrigerasi lebih Besar vs refrigerant sintetis
    * COP ( Coefisien of Performance ) lebih Besar vs refrigerant sintetis
    * Kalor Laten lebih Besar vs refrigerant sintetis
    Apabila pembaca ada informasi refrigerant hydrocarbon lain, mohon diindormasikan.
    READ MORE - Refrigerant Blossom HidroCarbon (HC)

    Monday, March 2, 2009

    Cara Kerja Air Conditioner


    Sebenarnya, AC maupun kulkas menggunakan prinsip yang sama yaitu saat cairan menguap diperlukan adanya kalor. Dalam proses "menghilangkan" panas, sistem AC juga menghilangkan uap air, guna meningkatkan tingkat kenyamanan orang selama berada di dalam ruangan tersebut.

    Filter (penyaring) tambahan digunakan untuk menghilangkan polutan dari udara. AC yang digunakan dalam sebuah gedung biasanya menggunakan AC sentral. Selain itu, jenis AC lainnya yang umum adalah AC ruangan yang terpasang di sebuah jendela.
    Kunci utama dari AC adalah refrigerant, yang umumnya adalah fluorocarbon[1], yang mengalir dalam sistem, menjadi cairan dan melepaskan panas saat dipompa (diberi tekanan), dan menjadi gas dan menyerap panas ketika tekanan dikurangi. Mekanisme berubahnya refrigerant menjadi cairan lalu gas dengan memberi atau mengurangi tekanan terbagi mejadi dua area: sebuah penyaring udara, kipas, dan cooling coil (kumparan pendingin) yang ada pada sisi ruangan dan sebuah kompresor (pompa), condenser coil (kumparan penukar panas), dan kipas pada jendela luar.

    Udara panas dari ruangan melewati filter, menuju ke cooling coil yang berisi cairan refrigerant yang dingin, sehingga udara menjadi dingin, lalu melalui teralis/kisi-kisi kembali ke dalam ruangan. Pada kompresor, gas refrigerant dari cooling coil lalu dipanaskan dengan cara pengompresan. Pada condenser coil, refrigerant melepaskan panas dan menjadi cairan, yang tersirkulasi kembali ke cooling coil. Sebuah thermostat[2] mengontrol motor kompresor untuk mengatur suhu ruangan.

    Gedung-gedung besar menggunakan unit pendingin di mana udara segar diambil kemudian bercampur dengan udara ruangan. Campuran ini disaring dan didinginkan saat melalui sebuah unit pendingin (cooling coils). Bila udara kering, uap air ditambah. Pada akhirnya, udara dingin masuk ke dalam gedung. Willis Carrier, penemu berkebangsaan Amerika, merancang sistem/mekanisme AC pada tahun 1911. Tak lama setelah itu, AC mulai digunakan bukan hanya di pabrik, tapi digunakan juga di dalam gedung, ruangan, bus, kereta api, dan mobil.
    Untuk lebih jelasnya, berikut adalah penjelasan lebih mendetail sehubungan dengan mekanisme AC.

    Sebelumnya, kita perlu mengenal bagian-bagian dari AC agar kita dapat memahami sistem kerja AC. Sistem kerja AC terdiri dari bagian yang berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan tekanan supaya penguapan dan penyerapan panas dapat berlangsung. Berikut ini adalah penjelasan mengenai bagian-bagian AC:

    Kompresor: Kompresor adalah power unit dari sistem sebuah AC. Ketika AC dijalankan, kompresor mengubah fluida kerja/refrigent berupa gas dari yang bertekanan rendah menjadi gas yang bertekanan tinggi. Gas bertekanan tinggi kemudian diteruskan menuju kondensor.Kondensor: Kondensor adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah/mendinginkan gas yang bertekanan tinggi berubah menjadi cairan yang bertekanan tinggi.Cairan lalu dialirkan ke orifice tube.

    Orifice Tube: di mana cairan bertekanan tinggi diturunkan tekanan dan suhunya menjadi cairan dingin bertekanan rendah. Dalam beberapa sistem, selain memasang sebuah orifice tube, dipasang juga katup ekspansi.

    Katup ekspansi: Katup ekspansi, merupakan komponen terpenting dari sistem. Ini dirancang untuk mengontrol aliran cairan pendingin melalui katup orifice yang merubah wujud cairan menjadi uap ketika zat pendingin meninggalkan katup pemuaian dan memasuki evaporator/pendingin

    Evaporator/pendingin: refrigent menyerap panas dalam ruangan melalui kumparan pendingin dan kipas evaporator meniupkan udara dingin ke dalam ruangan. Refrigent dalam evaporator mulai berubah kembali menjadi uap bertekanan rendah, tapi masih mengandung sedikit cairan. Campuran refrigent kemudian masuk ke akumulator / pengering. Ini juga dapat berlaku seperti mulut/orifice kedua bagi cairan yang berubah menjadi uap bertekanan rendah yang murni, sebelum melalui kompresor untuk memperoleh tekanan dan beredar dalam sistem lagi. Biasanya, evaporator dipasangi silikon yang berfungsi untuk menyerap kelembapan dari refrigent.

    Jadi, sistem kerja AC dapat diuraikan sebagai berkut :Kompresor yang ada pada sistem pendingin dipergunakan sebagai alat untuk memampatkan fluida kerja (refrigent), jadi refrigent yang masuk ke dalam kompresor dialirkan ke condenser yang kemudian dimampatkan di kondenser.

    Di bagian kondenser ini refrigent yang dimampatkan akan berubah fase dari refrigent fase uap menjadi refrigent fase cair, maka refrigent mengeluarkan kalor yaitu kalor penguapan yang terkandung di dalam refrigent. Adapun besarnya kalor yang dilepaskan oleh kondenser adalah jumlahan dari energi kompresor yang diperlukan dan energi kalor yang diambil evaparator dari substansi yang akan didinginkan.

    Pada kondensor tekanan refrigent yang berada dalam pipa-pipa kondenser relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan refrigent yang berada pada pipi-pipa evaporator.
    Setelah refrigent lewat kondenser dan melepaskan kalor penguapan dari fase uap ke fase cair maka refrigent dilewatkan melalui katup ekspansi, pada katup ekspansi ini refrigent tekanannya diturunkan sehingga refrigent berubah kondisi dari fase cair ke fase uap yang kemudian dialirkan ke evaporator, di dalam evaporator ini refrigent akan berubah keadaannya dari fase cair ke fase uap, perubahan fase ini disebabkan karena tekanan refrigent dibuat sedemikianrupa sehingga refrigent setelah melewati katup ekspansi dan melalui evaporator tekanannya menjadi sangat turun.

    Hal ini secara praktis dapat dilakukan dengan jalan diameter pipa yang ada dievaporator relatif lebih besar jika dibandingkan dengan diameter pipa yang ada pada kondenser.
    Dengan adanya perubahan kondisi refrigent dari fase cair ke fase uap maka untuk merubahnya dari fase cair ke refrigent fase uap maka proses ini membutuhkan energi yaitu energi penguapan, dalam hal ini energi yang dipergunakan adalah energi yang berada di dalam substansi yang akan didinginkan.

    Dengan diambilnya energi yang diambil dalam substansi yang akan didinginkan maka enthalpi[3] substansi yang akan didinginkan akan menjadi turun, dengan turunnya enthalpi maka temperatur dari substansi yang akan didinginkan akan menjadi turun. Proses ini akan berubah terus-menerus sampai terjadi pendinginan yang sesuai dengan keinginan.
    Dengan adanya mesin pendingin listrik ini maka untuk mendinginkan atau menurunkan temperatur suatu substansi dapat dengan mudah dilakukan.

    [1] Fluorocarbon adalah senyawa organik yang mengandung 1 atau lebih atom Fluorine. Lebih dari 100 fluorocarbon yang telah ditemukan. Kelompok Freon dari fluorocarbon terdiri dari Freon-11 (CCl3F) yang digunakan sebagai bahan aerosol, dan Freon-12 (CCl2F2), umumnya digunakan sebagai bahan refrigerant. Saat ini, freon dianggap sebagai salah satu penyebab lapisan Ozon Bumi menajdi lubang dan menyebabkan sinar UV masuk. Walaupun, hal tersebut belum terbukti sepenuhnya, produksi fluorocarbon mulai dikurangi.

    [2] Thermostat pada AC beroperasi dengan menggunakanlempeng bimetal yang peka terhadap perubahan suhu ruangan. Lempeng ini terbuat dari 2 metal yang memiliki koefisien pemuaian yang berbeda. Ketika temperatur naik, metal terluar memuai lebih dahulu, sehingga lempeng membengkok dan akhirnya menyentuh sirkuit listrik yang menyebabkan motor AC aktif/jalan.
    materi referensi:

    http://margarethxie.blogspot.com/
    http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080618191747AAmQuaa
    READ MORE - Cara Kerja Air Conditioner

    Thursday, November 13, 2008

    Air Conditioner

    The term air conditioning most commonly refers to the cooling and dehumidification of indoor air for thermal comfort.

    In a broader sense, the term can refer to any form of cooling, heating, ventilation or disinfection that modifies the condition of air.[1] An air conditioner (AC or A/C in North American English, aircon in British and Australian English) is an appliance, system, or mechanism designed to stabilise the air temperature and humidity within an area (used for cooling as well as heating depending on the air properties at a given time) , typically using a refrigeration cycle but sometimes using evaporation, most commonly for comfort cooling in buildings and transportation vehicles.
    The concept of air conditioning is known to have been applied in Ancient Rome, where aqueduct water was circulated through the walls of certain houses to cool them. Similar techniques in medieval Persia involved the use of cisterns and wind towers to cool buildings during the hot season. Modern air conditioning emerged from advances in chemistry during the 19th Century, and the first large-scale electrical air conditioning was invented and used in 1902 by Willis Haviland Carrier.

    http://www.answers.com/topic/air-conditioning
    READ MORE - Air Conditioner

    Label

    Blog Archive

    Followers

     

    Copyright © 2009 by General Affair